Cara Menggunakan Parabolic SAR dalam Analisis Teknis Trading

aDS1

Parabolic SAR atau Stop and Reverse adalah indikator teknis yang membantu trader dalam menentukan arah pergerakan harga saham, forex, atau komoditas. Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. pada tahun 1978 dan banyak digunakan oleh trader pada saat ini.

Apa itu Parabolic SAR?

Parabolic Sar IndicatorSource: bing.com

ADS2

Parabolic SAR menghitung titik-titik yang berada di atas atau di bawah harga suatu aset. Jika titik-titik berada di bawah harga, maka tren dianggap bullish atau naik. Sebaliknya, jika titik-titik berada di atas harga, maka tren dianggap bearish atau turun.

Indikator ini sering digunakan oleh trader untuk menentukan level stop loss dan target profit. Ketika titik-titik berada di bawah harga, trader dapat menempatkan stop loss di bawah titik-titik tersebut. Sebaliknya, ketika titik-titik berada di atas harga, trader dapat menempatkan stop loss di atas titik-titik tersebut.

Cara Menggunakan Parabolic SAR

Parabolic Sar ChartSource: bing.com

Untuk menggunakan Parabolic SAR, trader perlu mengikuti beberapa langkah sebagai berikut:

  1. Tentukan periode waktu yang ingin dianalisis, misalnya 1 jam, 1 hari, atau 1 minggu.
  2. Buka grafik harga aset yang ingin dianalisis.
  3. Tambahkan Parabolic SAR ke grafik harga.
  4. Analisis grafik harga dan titik-titik Parabolic SAR untuk menentukan arah tren dan level stop loss.

Trader juga dapat menggunakan Parabolic SAR bersama dengan indikator teknis lainnya seperti RSI, MACD, dan Bollinger Bands untuk meningkatkan akurasi analisis teknis.

Kelebihan dan Kekurangan Parabolic SAR

Parabolic Sar Pros And ConsSource: bing.com

Parabolic SAR memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan:

  • Mudah digunakan dan dipahami.
  • Dapat membantu trader menentukan arah tren dan level stop loss.
  • Dapat digunakan untuk berbagai jenis aset seperti saham, forex, dan komoditas.

Kekurangan:

  • Cenderung memberikan sinyal yang terlambat pada saat terjadi perubahan tren.
  • Tidak berhasil pada pasar sideways atau tanpa tren yang jelas.
  • Dapat memberikan sinyal palsu pada saat terjadi fluktuasi harga yang besar atau volatilitas tinggi.

Contoh Penggunaan Parabolic SAR

Parabolic Sar ExampleSource: bing.com

Sebagai contoh, pada grafik harga saham XYZ dengan periode waktu harian, Parabolic SAR menunjukkan tren bullish pada tanggal 1 Januari hingga 7 Januari dengan titik-titik di bawah harga. Trader dapat menempatkan stop loss di bawah titik-titik tersebut untuk membatasi kerugian jika terjadi perubahan tren.

Pada tanggal 8 Januari, Parabolic SAR menunjukkan perubahan tren menjadi bearish dengan titik-titik di atas harga. Trader dapat menempatkan stop loss di atas titik-titik tersebut jika ingin membuka posisi short atau menjual saham.

Kesimpulan

Parabolic Sar ConclusionSource: bing.com

Parabolic SAR adalah indikator teknis yang populer digunakan oleh trader untuk menentukan arah tren dan level stop loss. Trader perlu memahami kelebihan dan kekurangan dari indikator ini serta menggunakannya dengan bijak. Parabolic SAR juga dapat digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya untuk meningkatkan akurasi analisis teknis.

Related video of Cara Menggunakan Parabolic SAR dalam Analisis Teknis Trading

ads3